Halaman

Senin, 16 September 2013

Pendidikan merupakan cakrawala dalam memajukan bangsa Indonesia


by Jaya S Tuankotta



Di Indonesia penanganan pendidikan masih belum berjalan dengan baik, sehingga dampak pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi relative belum memiliki pengaruh yang signifikan. Hal inilah yang masih menjadi momok besar bagi bangsa Indonesia untuk bisa maju dan meningkatkan perekonomiannya.


     Maju tidaknya suatu perekonomian suatu bangsa terletak pada ada tidaknya sumber daya yang tersedia. Baik dari sudut jumlah kekayaan alam, Sumber Daya Manusia maupun Pendidikan. Salah satunya yang berperan penting ialah pendidikan. Kenapa saya berasumsi bahwa pendidikan ialah hal yang sangat berperan penting. Pertama, jika suatu bangsa memiliki jumlah kekayaan alam yang begitu melimpah tapi memiliki latar belakang pendidikan yang sangat rendah. Maka, masyarakat akan bingung bagaimana cara mengelola sumber daya alam tersebut. Kedua, jika memiliki sumber daya manusia yang melimpah tapi memiliki latar belakang pendidikan yang sangat rendah. Maka, sumber daya manusia tersebut tidak dapat mengelola sumber daya alam yang tersedia secara efektif dan efisien. Yang artinya akan menimbulkan permasalahan yang baru dalam suatu perekonomian suatu bangsa.

     Berbagai studi telah dilakukan oleh beberapa para ahli baik dinegara maju maupun berkembang. Dan hasilnya 70% beranggapan bahwa kemajuan perekonomian suatu Negara juga ditentukan dari tingkat pendidikan yang di kenyam suatu bangsa. Dan terbukti bahwa Negara-negara yang memiliki latar belakang pendidikan sangat rendah, sektor-sektor perekonomiannya banyak di kuasai oleh orang-orang cendikiawan atau pihak-pihak asing yang kebanyakan berasal dari luar negeri.

     Tanpa di sadari bahwa pendidikan merupakan suatu jembatan bukan hanya bisa dilalui oleh satu orang saja. Tapi, bisa menjadi suatu penopang dan sebagai motor penggerak baik dalam dunia ekonomi, sosial, politik bahkan budaya. Dari pendidikanlah seorang bisa terbentuk pola pikir dan karakternya, dari pendidikanlah seorang bisa menjadi penggerak dalam dunia perekonomian, dari pendidikanlah seseorang  bisa memiliki bekal untuk masa depan bagi dirinya sendiri maupun bagi suatu bangsa.

     Sebelum Indonesia merdeka dari tangan portugis, spanyol, belanda, inggris dan jepang. Bangsa Indonesia hidup dalam keterpurukan. Rakyat Indonesia dulunya tidak menenal yang namanya pendidikan. Akhirnya, karena kebodohan rakyat Indonesia sendiri, bangsa lain melihat bahwa adalah suatu keuntungan jika mereka bisa menguasai Indonesia dimana Indonesia memiliki berbagai kekayaan alam yang melimpah ruah, baik itu dari hasil hutan maupun dari hasil bumi seperti aneka tambang: batu bara, emas, nikel dan lain sebagainya. Akirnya bangsa lain memanfaatkan rakyat Indonesia dengan melakukan berbagai kerjasama, di mana kerjasama tersebut sangat merugikan bangsa Indonesia sendiri khususnya bagi rakyat Indonesia.

     Di Indonesia, pendidikan masih belum mendapatkan tempat yang utama. Hal ini masih bisa dilihat dari tingkat melek huruf di Indonesia. Berdasarkan data dari dirjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) tentang tingkat pemberantasan buta aksara secara nasional di Indonesia telah mengalami penurunan tahun 2006 hingga menjadi sekitar 13 juta orang yang masih buta huruf.

     Jumlah tersebut masih lebih baik jika dibandingkan tahun 2004 yang berjumlah 15,4 juta orang, dan menurun menjadi 14,6 juta orang pada tahun 2005. Jika di amati presentase selama 2004 s/d 2006 terjadi penurunan menjadi 16,15%.  Bahkan menurut Ace Suryadi (2006) diharapkan pada tahun 2015 pemberantasan buta aksara bisa tuntas dengan asumsi pengurangan setiap tahun 1.6 juta orang.
Untuk membentuk atau memajukan bangsa Indonesia ini maka kita bisa memulainya dari menata tingkat pendidikannya terlebih dahulu. Bukan hanya pendidikan di kota-kota besar yang di tingkatkan tapi terlebih khusus yang ada di daerah-daerah pelosok.

     Dan tidak hanya itu masyarakat Indonesia pun perlu untuk di berikan kesadaran dan motivasi akan pentingnya suatu pendidikan. Dan hal itu harus dimulai dari dalam diri masyarakat Indonesia terlebih dahulu agar pelaksanaannya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

     Maju tidaknya suatu bangsa berada di tangan masyarakat yang menempati Negara tersebut. Ibarat sebuah kapal. Sampai tidaknya kapal tersebut pada tujuannya tergantung nahkoda atau juru mudi yang mengemudikan kapal tersebut. Jika juru mudinya tidak tahu arah kemana tujuan kapal tersebut akan pergi  maka kapal tersebut tidak akan bisa sampai pada tujuannya. Begitupun dengan suatu Negara. Jika ingin mengubah atau membuka cakrawala dalam memajukan suatu bangsa maka yang menjadi juru mudinya ialah masyarakat Indonesia sendiri dan  Bukan Negara tetangga atau Negara lain.

     Untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai Negara yang maju dan berdaya saing unggul maka harus dimulai dengan menata kualitas pendidikannya terlebih dahulu. Meningkatkan minat dan kemauan masyarakat Indonesia akan pentingnya suatu pendidikan melebihi segalanya. Dengan begitu. Maka, perlahan namun pasti bangsa Indonesia ini akan dibawa sampai pada tujuannya. Sehingga, sumber daya alam bisa dikelola dengan efektif dan efisien,  dan sumber daya manusianya yang siap menghadapi persaingan dan menjadi tolak ukur bagi Negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar